Toko kelontong tentu jadi salah satu bagian dari kehidupan masyarakat entah itu di pedesaan maupun perkotaan. Bisnis membuka toko kelontong sama halnya dengan membuka minimarket rumahan. Hal ini karena toko akan menjual berbagai barang-barang kebutuhan dan keinginan masyarakat. Mulai dari kebutuhan pokok hingga merambah ke yang lainnya.
Menarik untuk ditelusuri lebih dalam seputar sejarah penyebutan toko kelontong hingga perkembangannya seiring ketatnya persaingan dengan retail besar dan kemajuan teknologi. Simak semua dalam artikel ini.
Apa itu Toko Kelontong?
Toko kelontong atau dalam istilah bahasa Inggrisnya adalah convenience store adalah toko yang diibaratkan seperti pasar tetapi berskala kecil yang mudah diakses banyak orang. Dikatakan sebagai pasar karena menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Mulai dari kebutuhan pokok seperti sembako hingga peralatan dan perabotan rumah tangga
bisa saja dijual oleh para pemilik toko kelontong. Biasanya toko ini banyak ditemukan di sepanjang pinggir jalan atau di kawasan perumahan baik di kota maupun di desa.
Jadi adanya keberadaan jenis toko tersebut akan sangat membantu banyak orang untuk membeli kebutuhan rumah tangga mereka. Kendati kini minimarket mulai menjamur dimana-mana terutama di perkotaan, toko kelontong tetap saja tidak kehilangan peminatnya. Justru dengan persaingan yang makin ketat dan perkembangan teknologi yang pesat, para pemilik toko kelontong jadi semakin semangat untuk mengembangkan bisnisnya.
Dikutip dari liputan6.com, terdapat 3,6 juta toko kelontong di 34 provinsi di Indonesia Tentunya hal tersebut memberikan dampak positif bagi perekonomian mikro di Indoensia.
Baca juga : Tips Kelola Keuangan Toko Kelontong dan Warung
Bagaimana Awal Mula Munculnya Toko Kelontong?
Awal Mula Sebutan Kelontong
Jika diartikan berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kelontong memiliki dua arti. Arti pertama adalah alat kentongan yang dibunyikan penjual untuk penjual untuk menarik perhatian calon pembeli sehingga bisa mereka bisa menawarkan barang jualan. Arti kedua adalah berbagai jenis barang kebutuhan manusia terutama berkaitan dengan kebutuhan dasar sehari-hari seperti alat makan, mandi, dan lainnya.
Jadi memang bisa disimpulkan jika toko kelontong hadir di tengah masyarakat untuk menyediakan kebutuhan hidup dengan lebih mudah. Mereka tidak perlu harus ke pasar ataupun swalayan besar yang harganya mahal.
Dengan berbelanja di toko kelontong juga artinya membantu pengembangan Usaha Kecil Mikro dan Menengah. Seperti yang kita tahu, UMKM jadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Sebagai sesama masyarakat Indonesia, alangkah baiknya jika membantu perekonomian saudara sendiri untuk mendukung perputaran uang di kalangan masyarakat menengah bahkan ke bawah.
Untuk penyebutan toko kelontong sendiri bermula dari abad ke 19 dimana ada penjual dari Tionghoa yang menjualkan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Namun, saat itu mereka berjualan dengan berkeliling membawa keranjang yang dipanggul. Tidak lupa juga mereka menggunakan kentongan untuk memanggil para calon pembeli..
Bunyi dari kentongan yang seperti tambur mini bertangkai dan memiliki bunyi “thong…thong…thong…” tersebut yang kemudian jika didengarkan jadi “kelonthong” hingga akhirnya disebutlah para pedangang dengan sebutan Tjina Kelontong.
Perkembangan Toko Kelontong hingga Seolah Jadi Minimarket Rumahan
Transaksi Digital pun Bisa Dilakukan di Toko Kelontong Modern
Banyak akhirnya bermunculan ritel-ritel modern milik pebisnis dengan modal yang tebal untuk menjual berbagai barang kebutuhan dasar masyarakat. Menghadapi hal tersebut para pemilik toko kelontong harus terus berinovasi untuk tetap bertahan. Salah satu upaya pemilik toko untuk tetap bertahan adalah dengan menambah jenis barang yang dijualkan. Tidak hanya berupa produk fisik seperti bahan makanan, kebutuhan dan alat rumah tangga, makanan dan minuman ringan, peralatan tulis, obat-obatan, dan lainnya. Melainkan juga menyediakan akses untuk pembayaran berbagai hal secara online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan.
Pembayaran online tersebut selanjutnya dikenal dengan sebutan PPOB. Bisnis PPOB tentu akan sangat menguntungkan. Hal ini karena toko bisa bertransformasi jadi lebih modern dan melebarkan layanan mereka. Pelanggan di sekitar lokasi toko pun akan senang karena tentunya tidak perlu jauh-jauh lagi untuk ke minimarket/bank/dan lainnya untuk melakukan pembayaran.
Baca juga : Apa Itu PPOB?
Menjadikan toko kelontong selayaknya minimarket rumahan yang lengkap untuk melayani produk dan jasa pembayaran tentu perlu adanya persiapan. Persiapan yang diperlukan antara lain adalah modal untuk pengembangan toko dan vendor untuk membantu transaksi digital pembayaran online melalui sistem perbankan dan digital.
Waktunya Toko Kelontong jadi Makin Modern
Salah satu contoh penyedia jasa layanan keuangan bagi para pemilik toko kelontong adalah Fastpay. Fastpay hadir sebagai jawaban paling tepat untuk mengembangkan dan meningkatkan citra dan branding toko. Tidak lagi toko kuno dengan sistem penjualan yang tradisional. Hal ini karena hanya mengandalkan penjualan kebutuhan dasar dan produk fisik tapi juga produk digital.
Mulai dari layanan transfer ke ratusan bank, top up berbagai e-money dan e-wallet, pembelian pulsa dan paket internet, pembayaran asuransi dan pajak, hingga pembelian tiket akomodasi di berbagai alat transportasi pun ada.
Jadi tunggu apalagi? sekarang waktunya Anda bergabung jadi mitra Fastpay dan kembangkan bisnis toko Anda jadi minimarket modern berkonsep rumahan yang lengkap dan serba ada.
Tentang Fastpay Bukan Bisnis PPOB Biasa
Fastpay adalah platform untuk bisnis Layanan Keuangan Digital dan Bisnis PPOB Terlengkap dan Terbaik di Indonesia. 7 layanan bisnis utama di Fastpay sangat menguntungkan, yaitu layanan pembayaran, pembelian tiket transportasi, pulsa dan data, layanan transfer bank, pengiriman barang, top up 8 jenis e money, voucher game online, dengan keuntungan yang besar, tanpa resiko resiko dan modal kecil.
Mengapa berbisnis PPOB Fastpay?
Bisnis PPOB Fastpay merupakan solusi bisnis bagi masyarakat Indonesia yang ingin mempunyai usaha pembayaran PPOB; bisnis pulsa murah; bisnis tiket travel pesawat, kereta api, kapal PELNI; bisnis top up Gopay, OVO, DANA, LinkAja, SpeedCash, dll; bisnis ekspedisi; bisnis voucher game murah dan lengkap; bisnis transfer uang, dll.
– Sistem bisnis PPOB yang mudah dijalankan sebagai bisnis utama atau bisnis sampingan.
– Komisi dan bonus yang menguntungkan dari bisnis PPOB, bisnis pulsa bisnis tiket travel, bisnis voucher game, bisnis ekspedisi, dll.
– Tidak ada kewajiban atau target transaksi, semakin banyak transaksi pelanggan semakin besar pendapatan bonus yang diterima.