5 Fakta Perkembangan E-Money di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Dewasa ini, uang elektronik atau e-money sudah semakin diminati masyarakat Indonesia, terutama kaum muda-mudi. Alat pembayaran digital yang praktis digunakan ini pun semakin populer dengan digalakkannya pembayaran tol non tunai. Bahkan kini penggunaan e-money sudah semakin diperluas, termasuk untuk pembelanjaan di minimarket, alat pembayaran parkir hingga alat pembayaran transportasi umum.

Di Indonesia sendiri ada dua jenis e-money yang diakui oleh Bank Indonesia. Jenis pertama yakni berbasis kartu dengan menggunakan chip seperti Brizzi dan Flazz. Kemudian yang kedua yakni berupa aplikasi, seperti OVO, Go-Pay, dan Dana.

Perkembangan dunia digital dan pertumbuhan transaksi non tunai menjadi faktor di balik tingginya penggunaan uang elektronik atau semakin meningkatnya transaksi menggunakan e-money. Ditambah lagi dengan banyaknya cashback yang membuat masyarakat semakin tertarik melakukan transaksi menggunakan uang elektronik.

Data dari Bank Central, tercatat selama periode Juli 2019 transaksi menggunakan e-money mencapai Rp. 12,93 triliun. Angka tersebut menunjukkan peningkatan lebih dari 200% dari bulan yang sama di tahun sebelumnya. Nilai tersebut merupakan paling tinggi sejak e-money pertama kali dirilis di Indonesia.

Bahkan hanya dalam kurun waktu satu bulan, penggunaan e-money tercatat hingga 476 juta kali. Total penggunaan uang elektronik tersebut ialah untuk transportasi dan e-commerce.

Fakta-Fakta Perkembangan  E-Money di Indonesia

Sejak pertama kali dirilis di Indonesia, perkembangan e-money di Indonesia tercatat begitu pesat. bahkan penggunanya sendiri sudah semakin meluas, mulai dari kalangan masyarakat kelas menengah ke atas hingga masyarakat kelas menengah.

Berikut ini ada beberapa fakta menarik terkait  perkembangan e-money di Indonesia.

1. Dirilis Sejak 2009

Uang elektronik atau e-money pertama kali dirilis di Indonesia pada tahun 2009 atau sekitar 10 tahun lalu. Ditandai dengan terbitnya Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 tanggal 13 April 2009 terkait Uang Elektronik (Electronic Money) oleh Bank Indonesia.

Perilisan e-money tersebut juga dilengkapi dengan surat edaran terkait mengenai lembaga penyedia uang elektronik. Dalam 10 tahun sejak pertama kali dirilis, sudah ada begitu banyak perubahan yang terjadi dan semuanya menunjukkan pertumbuhan atau perkembangan positif.

2. Flazz BCA Merupakan yang Tertua

Bank BCA merupakan lembaga keuangan pertama yang menyediakan e-money  melalui Flazz BCA. Uang elektronik yang dikeluarkan sejak tahun 2007 ini berbentuk kartu. Hingga saat ini, sudah beredar sekitar 10 juta unit Flazz BCA.

Meski begitu, pertumbuhan paling tinggi tercatat perkembangan paling tinggi yakni pada 5 tahun terakhir. Termasuk pada nilai transaksi yang terjadi. Flazz BCA ini pun berinovasi dengan berbagai macam desain kartu yang menarik, sehingga semakin diminati oleh anak muda.

3. Mencapai 37 Uang Elektronik

Sampai saat ini sudah tersedia 37 uang elektronik yang beredar di seluruh Indonesia, termasuk di dalamnya aplikasi dan yang berupa kartu. Jenisnya pun terbagi menjadi uang elektronik konvensional dan juga syariah.

TrueMoney adalah uang elektronik syariah pertama yang ada di Indonesia dan telah mengantongi pengakuan dari Dewan Syariah Nasional MUI.

4. Didongkrak Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)

Selain perkembangan dunia digital dan pertumbuhan transaksi non tunai, naiknya jumlah transaksi uang elektronik di Indonesia juga terjadi karena dorongan oleh Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Program yang dicanangkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2014 ini secara tak langsung sudah memaksa masyarakat untuk berpindah dari uang cash ke uang elektronik.

Salah satu ketetapan yang memberikan pengaruh besar terhadap peningkatan penggunaan uang elektronik adalah pembayaran tol non tunai di seluruh Indonesia.

5. Didominasi Transaksi Transportasi

Selain tingginya transaksi di e-commerce, nilai transaksi perkembangan e-money di Indonesia juga dikarenakan banyaknya transaksi menggunakan uang elektronik pada bidang transportasi.

Selain kebutuhan pembayaran tol seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, transaksi menggunakan uang elektronik juga banyak digunakan untuk MRT, KRL, dan ojek online. Ditambah lagi dengan dua nama besar produk e-money Indonesia saat ini merupakan produk dari startup transportasi online, yakni OVO dan Go-Pay.

Perkembangan e-money di Indonesia yang dari tahun ke tahun semakin bertambah persentasenya menunjukan jika masyarakat Indonesia sudah semakin terbuka terhadap perkembangan teknologi.

Tak dapat dipungkiri jika kegiatan ekonomi memang sangat berkesinambungan dengan bidang elektronik. Dimana transaksi jual beli di Indonesia semakin meningkat dengan adanya layanan e-commerce dan lembaga lain yang menawarkan pembayaran atau transaksi menggunakan uang elektronik.

Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda termasuk salah satu yang sudah aktif menggunakan e-money untuk berbagai kebutuhan? Ada begitu banyak kelebihan dan kemudahan yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan uang elektronik tersebut.

Salah satunya yakni transaksi yang semakin praktis dan bisa dilakukan kapan saja. Hanya bermodalkan saldo uang elektronik dan akses internet serta media seperti kartu, smartphone dan lainnya transaksi sudah bisa dilakukan dengan mudah.


Itulah 5 fakta perkembangan E-Money di Indonesia yang cocok dijadikan sebagai peluang bisnis menjanjikan. Ingin memiliki layanan E-Money dari smartphone dan d toko anda? Daftarkan diri Anda menjadi Mitra Toko Modern Fastpay, maka bisa memiliki banyak keuntungan dan dijamin semakin membuat pelanggan semakin setia bertransaksi di toko Anda!

Segera cek official Toko Modern Fastpay di :
Instagram : @fastpay_official
Facebook : @fastpay.official
Youtube : Fastpay Official


Mau Gabung jadi Outlet Toko Modern Fastpay ? Dapatkan berbagai macam keuntungannya dan kelengkapan fiturnya. 8 LAYANAN hanya dalam 1 AKSES! KLIK DISINI

banner 5 Fakta Perkembangan E-Money di Indonesia

Tim SBF