Estimasi Rincian Modal Usaha Fotocopy dan Alat Tulis!

Sebarkan artikel ini

Bisnis fotocopy seakan menjadi bisnis yang tak pernah mati, selama sistem pengarsipan pemerintahan dan juga pendidikan masih memanfaatkan kertas sebagai bahan dasarnya maka peluang usaha yang satu ini pun cukup baik.

Dalam menjalankan sebuah bisnis fotocopy, Anda juga perlu rincian modal usaha fotocopy dan alat tulis agar nantinya bisa membuka usaha dengan baik. Usaha tersebut bisa dibilang cukup menjanjikan asal bisa dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh.

Modal yang dibutuhkan untuk membangun usaha ini memanglah tidak sedikit. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk membuat rincian modal usaha fotocopy dan alat tulis agar bisa meminimalisir pembelian barang yang tidak diperlukan.

Nah, berikut ini ada beberapa rincian modal awal dari usaha fotocopy mulai dari pembelian mesin hingga pembelian berbagai macam Alat Tulis Kantor (ATK). Apa sajakah itu? Mari simak penjelasannya berikut ini;

  1. Persiapkan Modal Tetap

Hal pertama yang harus Anda lakukan ialah dengan mempersiapkan modal tetap. Modal tetap ini nantinya akan digunakan untuk membeli serta menyediakan barang yang sifatnya besar baik dari segi nominal dan memiliki tujuan jangka panjang. Modal tetap hanya digunakan pada saat akan memulai sebuah usaha.

Bahkan, untuk mempersiapkan modal tetap yang baik, Anda juga membutuhkan biaya penyusutan dalam pembukuannya. Beberapa perlengkapan yang masuk ke dalam modal usaha tetap ialah sebagai berikut:

  • Pembelian atau penyewaan mesin fotocopy
  • Sewa tempat usaha
  • Pembelian mesin laminating
  • Pembelian etalase atau rak simpan
  • Pembelian alat penjilidan
  • Pembelianalat pemotong kertas.
  1. Siapkan Modal Operasional

Tak hanya harus mempersiapkan modal tetap, namun Anda juga harus mempersiapkan modal operasionalnya. Lalu apa yang dimaksud dengan modal operasional, modal operasional sendiri merupakan modal yang hanya dikeluarkan secara berkala seperti bulanan atau ketika persediaan yang ada mulai habis.

Untuk jenis modal yang satu ini dapat dibagikan menjadi biaya perlengkapan, biaya persediaan serta biaya operasional lainnya.

Nah, yang termasuk ke dalam biaya perlengkapan ialah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi semua kebutuhan standar usaha fotocopy serta penjualan beberapa jenis alat tulis seperti staples, lakban, gunting dan masih banyak lagi.

Sedangkan untuk biaya persediaan sendiri dibutuhkan untuk:

  • Pembelian tinta/toner untuk fotocopy
  • Pembelian kertas untuk fotocopy
  • Pembelian plastik untuk fotocopy
  • Pembelian kertas untuk cetak foto
  • Pembelian beberapa alat tulis lain seperti buku, pensil, bolpoin, penggaris, stapler, isi staples, penghapus, sampul buku/kado dan masih banyak lagi.

Sementara itu, biaya operasional adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya  gaji pegawai, perawatan mesin, bayar listrik dan masih banyak lagi.

  1. Estimasi Rincian Modal Usaha Fotocopy dan Alat Tulis

Kiranya, berapa banyak modal yang harus dikeluarkan untuk membuka bisnis satu ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ada rincian modal usaha fotocopy dan alat tulis yang bisa Anda jadikan sebagai referensi.

  • Mesin Fotocopy = Rp 25 juta hingga Rp 40 juta tergantung jenis dan kualitasnya
  • Sewa tempat usaha selama 1 tahun = Rp 15 juta hingga Rp 25 juta tergantung lokasinya
  • Persediaan Alat Tulis Kantor = Rp 4 juta
  • Alat pemotong kertas dan penjilidan = Rp 1,5 juta
  • Satu set meja dan kursi = Rp 1 juta
  • Komputer = Rp 5 juta
  • Mesin printer = Rp 800 ribu
  • Etalase atau rak simpan = Rp 2 juta
  • Mesin laminating = Rp 1,5 juta
  • Persediaan kertas dan tinta untuk fotocopy = Rp 2 juta
  • Biaya promosi = Rp 500 ribu.

Jadi, dari estimasi rincian modal awal tersebut, paling tidak Anda harus memiliki modal Rp 60 hingga Rp 85 juta. Untuk besaran dari modal yang harus Anda persiapkan tersebut tergantung pada beberapa faktor seperti sewa tempat atau pembelian mesin dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan.

Semakin strategis lokasi usaha yang Anda pilih, maka Anda juga butuh perlengkapan fotocopy yang bagus. Paling tidak, untuk membuka usaha di beberapa lokasi strategi seperti Jakarta ialah Rp 100 juta.

  1. Estimasi Bulanan

Selain harus menghitung estimasi modal awal, Anda juga harus menghitung estimasi bulanan yang harus dikeluarkan. Hal ini bertujuan agar Anda mengetahui berapa keuntungan yang di dapat. Berikut estimasinya:

  • Gaji karyawan = Rp 1 juta (per bulan)
  • Biaya perawatanmesin = Rp 500 ribu
  • Pembelian kertas fotocopy dan tinta = Rp 1,7 juta
  • Bayar listrik = Rp 600 ribu (per bulan)
  • Estimasi biaya bulanan = Rp 3,8 juta
  • Estimasi biaya harian = Rp 3,8 juta : 30 = Rp 127 ribu.

Dengan melakukan estimasi rincian modal usaha fotocopy dan alat tulis tersebut akan membantu Anda mempersiapkan modal dengan baik. Tak hanya itu, penting juga melakukan estimasi biaya yang harus dikeluarkan per bulannya.

Selain itu, menambah Layanan juga sangat penting untuk menambah peluang keuntungan. Menambah layanan juga berarti menambah Pelanggan. Bergabunglah bersama Fastpay Semoga bermanfaat. Fastpay memiliki banyak layanan yang dibutuhkan masyarakat saat ini tentunya akan mendatangkan pelanggan lebih banyak.


Terus ikuti informasi terupdate di Social Media Toko Modern Fastpay
:
Instagram : @fastpay_official
Facebook : @fastpay.official
Youtube : Fastpay Official

Berikan layanan tambahan untuk menjadi unggulan dari Usaha Anda. Dengan bergabung dengan Toko Modern Fastpay, sekali jalan bisnis Toko ATK juga bisa bayar tagihan, isi pulsa, bahkan bisa mengirimkan uang tanpa rekening bank di Toko Anda!

banner Estimasi Rincian Modal Usaha Fotocopy dan Alat Tulis!

Tim SBF