Banyak orang tertarik membuka franchise karena dianggap lebih mudah, punya brand yang sudah dikenal, dan terlihat menguntungkan. Tidak heran, bisnis ini terus berkembang karena menawarkan konsep “usaha siap jalan”. Namun sebelum kamu terburu-buru membeli paket kemitraan, penting untuk memahami fakta penting yang jarang dibahas. Banyak calon mitra hanya membaca brosur dan terbujuk promosi, padahal ada hal-hal yang harus diperhatikan agar tidak salah langkah.
Sebelum masuk lebih jauh, mari pahami dulu apa itu franchise. Franchise adalah model bisnis di mana pemilik merek (franchisor) memberikan izin kepada pihak lain (franchisee) untuk menjalankan usaha dengan brand, sistem, dan standar operasional yang sama. Meski terlihat mudah, ada hal-hal penting yang perlu kamu ketahui sebelum menandatangani kontrak.
Jika kamu sedang mempertimbangkan membuka franchise, artikel ini akan membantu menjelaskan fakta yang jarang dibicarakan, risiko tersembunyi, keuntungan nyata, hingga pertanyaan yang harus kamu ajukan pada franchisor sebelum bergabung.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Franchise? (Penjelasan Lengkap & Mudah Dipahami)
Sederhananya, franchise adalah kerja sama bisnis di mana kamu menjalankan usaha menggunakan merek dan sistem orang lain. Kamu membayar biaya tertentu untuk mendapatkan:
- Hak penggunaan brand
- Sistem operasional
- Pelatihan
- SOP
- Supply bahan baku
- Dukungan pemasaran
Model ini populer karena menawarkan konsep “tinggal jalan”. Namun, meski sistemnya siap pakai, kamu tetap membutuhkan manajemen, waktu, dan modal. Bisnis ini bukan jaminan otomatis sukses kamu tetap harus mengelola bisnis dengan benar.
Keuntungan Buka Franchise (Kelebihan yang Memang Nyata)
Banyak alasan kenapa bisnis ini menjadi pilihan banyak orang:
- Brand yang terkenal memudahkan kamu menarik pelanggan sejak hari pertama beroperasi.
- Kamu bisa langsung menjalankan bisnis tanpa memulai dari nol karena sistemnya sudah terbukti dan semua kebutuhan sudah mereka siapkan.
- Ada pelatihan & pendampingan, franchisor mengajari mulai dari operasional hingga pengelolaan SDM.
- Model bisnis yang sudah matang dan terbukti efektif membuat risiko gagal jauh lebih kecil.
- Standarisasi produk, kualitas tetap terjaga, sehingga pelanggan percaya.
Meskipun banyak kelebihan, bukan berarti tidak ada kekurangan dari bisnis model ini
Baca juga: Cara Jualan di Shopee Tanpa Modal: Bisa Cuma dari HP!
Fakta yang Jarang Dibahas Saat Kamu Mau Buka Franchise
Bagian penting ini sering franchisor tutupi dan jarang mereka jelaskan secara lengkap dalam brosur.
1. Omzet Tidak Selalu Sesuai Brosur
Brosur sering menampilkan omzet tertinggi, bukan omzet rata-rata.
Jika di brosur tertulis omzet Rp 20 juta/bulan, angka sebenarnya bisa jauh di bawah tergantung:
- Lokasi
- Jam operasional
- Kompetitor sekitar
- Manajemen toko
Jangan terpancing angka promosi, lakukan hitungan berdasarkan simulasi realistik.
2. Biaya Bukan Hanya di Awal
Banyak orang mengira cukup bayar modal awal, lalu bisnis langsung berjalan. Sayangnya tidak begitu.
Biaya-biaya yang sering tidak disebutkan:
- Biaya royalty
- Biaya renewal tahunan
- Biaya promosi pusat
- Biaya bahan baku wajib
- Biaya perlengkapan tambahan
- Biaya maintenance alat
Saat kamu mengabaikan perhitungan yang tepat, margin keuntungan bisa menyusut drastis.
3. Tidak Semua Franchisor Memberi Dukungan Nyata
Beberapa franchisor menawarkan pelatihan, marketing, dan monitoring, tetapi ketika mitra mulai menjalankan bisnis, mereka malah menghilang dan tidak memberikan dukungan apa pun.
Tanda franchisor yang tidak profesional:
- Balas chat lambat
- Tidak mengadakan pelatihan ulang
- Tidak memantau performa mitra
- Tidak membantu marketing
- Tidak memberikan update SOP
Pilih franchisor yang benar-benar peduli perkembangan mitra.
4. Lokasi Bukan Ditentukan Semata oleh Franchisor
Banyak orang percaya bahwa franchisor akan membantu memilih lokasi terbaik. Faktanya, banyak kasus lokasi hanya disetujui, bukan dipilihkan. Artinya kamu tetap harus melakukan riset:
- Jumlah kompetitor
- Traffic kendaraan
- Kekuatan pasar
- Kepadatan penduduk
Lokasi buruk = risiko kegagalan tinggi meski brand bagus.
5. Kontrak Kemitraan Bisa Mengikat Ketat
Kontrak bisnis model ini umumnya panjang dan rinci. Kadang ada:
- Klausul penalti
- Larangan berhenti di tengah kontrak
- Larangan menjual produk sejenis
- Pembelian bahan wajib hanya melalui pusat
Pastikan kamu membaca kontrak sampai detail kecil.
6. Franchise Tidak Selalu Lebih Mudah Dari Usaha Pribadi
Banyak yang mengira bisnis ini jauh lebih ringan. Padahal, kamu tetap harus:
- Mengatur karyawan
- Mengurus stok
- Menangani komplain
- Mengatur kebersihan & operasional
- Melakukan pemasaran tambahan
Tanpa pengelolaan yang serius, kamu berisiko gagal membangun franchise.
7. Banyak Franchise “Musiman”
Beberapa brand hanya viral sementara. Setelah hype turun, mitra kesulitan mendapatkan omzet stabil.
Contoh franchise musiman:
Minuman viral, jajanan kekinian, makanan tren TikTok.
Pastikan franchise memiliki bisnis model jangka panjang.
Franchise vs Usaha Sendiri Mana Lebih Bagus?
Keduanya punya kelebihan masing-masing. berikut perbandingannya:
Franchise cocok untuk kamu yang:
- Tidak ingin memulai dari nol
- Butuh bimbingan operasional
- Tidak mau memikirkan branding
- Siap mengikuti aturan pusat
Usaha sendiri cocok untuk kamu yang:
- Ingin kebebasan penuh
- Mau margin lebih besar
- Tidak ingin bayar biaya royalty
- Ingin menentukan bahan baku sendiri
Tidak ada yang lebih baik, hanya tinggal sesuaikan dengan kebutuhan dan kepribadianmu.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)
Franchise adalah sistem bisnis di mana seseorang membeli hak untuk menjalankan usaha menggunakan brand, SOP, dan sistem milik franchisor.
Tidak selalu. Keuntungan sangat tergantung lokasi, manajemen, biaya franchise, dan dukungan franchisor.
Mulai dari Rp5 juta hingga miliaran rupiah tergantung bidang usaha. Yang murah biasanya franchise minuman dan jajanan.
Bisa. Banyak franchise gagal karena lokasi buruk, biaya tak terduga, atau kurangnya dukungan dari pusat.
Kesimpulan
Membuka franchise memang terlihat menjanjikan karena sistemnya sudah jadi dan brand sudah dikenal. Namun, penting untuk memahami fakta-fakta yang jarang dibahas franchisor: biaya tambahan, risiko lokasi, klausul kontrak, hingga dukungan yang tidak selalu maksimal.
Sebelum bergabung, lakukan survei mendalam, hitung ulang modal, dan pilih franchisor yang benar-benar peduli terhadap perkembangan mitra.
